WELCOME TO MY BLOG... :))) BUTUH PERJUANGAN DALAM MENGARUNGI HIDUP, BUAT YANG TERBAIK DALAM HIDUPMU.....

Kamis, 16 Mei 2013

Festival Kesenian Daerah Se-Indonesia Timur


Tradisi kebudayaan sangat beragam dan unik, maka dari itu harus terus kita jaga dan lestarikan sebagai warisan nenek moyang  kita yang patut  kita banggakan namun program pemerintah  yakni revitalisasi kebudayaan dan tradisi nusantara  seakan tidak mendapat tempat didalam masyarakat pendukungnya. Keunikan ragam  tradisi nusantara menjadi ciri khas Indonesia dalam menyongsong zaman yang makin berteknologi. 

Namun ini pula yang menjadi kendala besar masyara- kat pendukung tradisi dan kebudayaan ini karena keti- daksiapannya menerima perubahan zaman yang begitu  signifikan hingga menghilangkan simbol-lokalitas sebagai orang Indonesia khususnya Indonesia Timur sendiri. Gambaran realitas disadari atau tidak disadari telah menyebar seperti virus dalam pemikiran masyarakat kita, dan simbol identitas sebagai ciri khas warisan nenek moyang yang secara turun-temurun menjadi kebanggaan orang Indonesia akan tinggal menjadi sejarah 
Oleh karena itu, Ikatan Keluarga Mahasiswa Sinjai Universitas Hasanuddin berusaha untuk membingkai keberagaman Budaya, Etnis, lewat kreativitas dalam merangkai Bahasa Daerah dan Budaya yang kami tuangkan dalam acara “Festival Kesenian Daerah Budaya Indonesia Timur”. Dan semoga dapat merangsang pemikiran tentang keindahan Budaya Daerah Tradisonal Nusantara khususnya di wilayah Indonesia Timur. Jadwal Lomba 19 juni-23 juni 2013.

BENTUK KEGIATAN


Bentuk kegiatan dalam Festival Kesenian Daerah Se-Indonesia Timur ini harus sesuai dengan konteks (bentuk) bahasa yang dipakai dalam sistem komunikasi di setiap suku/ etnis yang ada di Indonesia Timur. Adapun kegiatan yang akan diadakan nantinya adalah :

1.    Lomba Tari Kreasi Tradisional se- Indonesia Timur
2.    Lomba Karnaval
3.    Bakti Sosial (penanaman pohon Bakau)
4.    Seminar kebudayaan,
5.    Donor Darah

Lomba Tari
Juara 1  trofi + uang pembinaan  5  juta rupiah
Juara 2  trofi + uang pembinaan 4 juta rupiah
Juara 3  trofi + uang pembinaan 3 juta rupiah

Lomba karnaval
Juara 1 Trofi + uang pembinaan 3 juta rupiah
Juara 2 Trofi + uang pembinaan 2 Juta Rupiah
Juara 3 Trofi + uang pembinaan 1 juta rupiah  


Pendaftaran dari 6 mei Hingga 16 juni 2013.. Untuk Informasi lebih lanjut Hubungi 085397503203 (budi Setiawan)


 

Rabu, 01 Mei 2013

Sejarah Hari Pendidikan

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, itulah slogan yang sering kita dengar di republik tercinta ini. Pahlawan merupakan sosok yang sangat berarti bagi perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebut saja pahlawan kemerdekaan yang telah berjuang dengan darah, air mata, jiwa, raga serta nyawa hingga kita bisa menghirup udara kemerdekaan seperti sekarang ini. Tanpa jasa mereka yang telah berjuang merebut serta mempertahankan kemerdekaan entah seperti apa negara kita saat ini.

Pahlawan tidak selalu identik dengan mengangkat senjata dan berperang meski sebagian besar penafsiran menyatakan bahwa pahlawan adalah orang yang berjasa membela negara melalui medan perang. Namun sesungguhnya siapa saja yang telah berjasa membawa bangsa ini menuju kemajuan baik dibidang sosial, budaya, teknologi, kesehatan, pendidikan dan lain-lain yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia maka patut kiranya kita beri julukan sebagai pahlawan.

Salah seorang yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara. Ia lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan diberi nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta.  

Saat usianya genap 40 tahun ia berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Sejak saat itu Ki Hajar Dewantara tak lagi menggunakan gelar kebangsawanan Raden Mas di depan namanya, hal ini bertujuan agar ia bisa bebas dekat dengan kehidupan rakyat tanpa dibatasi oleh ningrat dan darah biru kehidupan keraton.

Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena sakit ia tidak sampai tamat. Ia kemudian menjadi wartawan di beberapa surat kabar diantaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia,  Kaoem Moeda,  Tjahaja Timoer dan  Poesara.  Tulisan-tulisan Ki Hadjar Dewantara pada surat kabar tersebut sangat komunikatif dan tajam sehingga mampu membangkitkan semangat patriotik dan antikolonial bagi rakyat Indonesia saat itu.
Di usia yang masih terbilang muda disamping kesibukannya sebagai seorang wartawan Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Ia aktif melakukan propaganda pada organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 untuk mensosialisasikan serta menggugah betapa pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara kepada masyarakat Indonesia. Pada 25 Desember 1912 bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.