WELCOME TO MY BLOG... :))) BUTUH PERJUANGAN DALAM MENGARUNGI HIDUP, BUAT YANG TERBAIK DALAM HIDUPMU.....

Selasa, 29 Desember 2015

Catatan Akhir Tahun 2015

Seperti sedia kala, selalu ada catatan akhir Tahun, Sepanjang Tahun 2015 ada begitu banyak tantangan yang harus sy hadapi coy.. Mulai dari bergelut dengan SKRIPSWEEETT sampai berhadapan dengan Pembimbing Killer ...hahaha
Awal Januari 2015, Status sebagai ketua organisasi sudah saya selesaikan, dan waktunya buat saya fokus sma Tugas Akhir, yaaa maklum saja mahasiswa Tingkat Akhir cuyy.... ngerjain Proposal aja malasnya minta ampun... kena PROKRASTINASI nih, sering nunda pekerjaan, akhirnya telat lulus deh..hahaha.... memulai bulan februari memasuki semester 8... temen angkatan saya udah ada yang lulus... Kepret cepet amat...hahaha.. dan pusinglah kepala saya. Ngerjain proposal masih stengah stengah, ditambah dapat pembimbing killer, lengkap sudah...
sambil mengisi waktu luang, disempatkan buat kegiatan sosial, sangat menggembirakan. februari- maret ngadain  Try Out Akbar (Yaa acara tiap awal tahun) selain itu ngadain siswa binaan di salah satu sekolah SMP di Makassar. kegiatannya tiap minggu, yaa sekedar berbagi ilmu sama adiks adiks...
Memasuki bulan maret sibuk nyusul proposal dan menunggu ACC dari pembimbing... bayangin aja bro, gue di PHP sebulan.... dan akhirnya bisa maju proposal bulan April. Habis proposal langsung deh tancap gas buat penelitian biar dapet wisuda bulan 6.. ternyata eh ternyata setelah usaha yang cukup meletihkan wisuda bulan 6 ngak dapet..hiks hiks. ..

Minggu, 23 Agustus 2015

Catatan Anak Kampus

hari dimulai ketika harapan akan pendidikan begitu menggebu-gebu. ya, abis lulus SMA mau kemana?. bagi orang yang memprioritaskan pendidikan tentulah akan mengatakan lanjut kuliah. bagi sebagian kalangan merantau dan mencari ilmu adalah pilihan yang bijak untuk melanjutkan pendidikan, hidup dikawasan yang baru tentulah memiliki tuntutan tersendiri, kemampuan beradaptasi yang cepat sangat dibutuhkan, sebab jika tidak, lingkungan akan sangat mempengaruhi prioritas.
mengeyam pendidikan dibangku kuliah adalah impian hampir seluruh orang, maka bersyukurlah bagi mereka yang masih bisa merasakan. namun entah kenapa sebagian orangpun masih ada yang menyia-nyiakan hal yang demikian baik itu. mungkin kurang bersyukur saja. memang terkadang apa yang kita miliki bukanlah apa yang kita harapkan dan harapan terkadang menjauh dari kenyataan.
sangat menarik memang jika kita membicarakan tentang dunia kampus, saat kita masuk pertama kali atau penerimaan mahasiswa baru seakan kita memasuki dunia yang begitu asing namun perlahan akan terbiasa. ada begitu banyak karakter yang berbeda kita jumpai namun sekali lagi kemampuan beradaptasi sangat diperlukan. 
dari apa yang saya alami selama menjalani dunia kampus ada berbagai macam karakter mahasiswa yang kemudian saya temui,
yang pertama adalah mahasiswa dengan tingkat ambisius yang tinggi, mereka yang kuliah dengan pengharapan dapat mencapai IPK tinggi ya mendekati sempurnalah, namun kebanyakan mahasiswa dengan karakter ini biasanya tidak mudah bergaul dan kurang memiliki pengalaman berorganisasi, kalau dalam istilahnya mahasiswa Kupu-kupu. (kuliah-pulang2). pernah suatu ketika saya melihat seorang mahasiswa yang mendapat nilai B+ dan sangat sedih bahkan ingin menghadap kepada dosen untuk memperbaiki nilainya. bisa dibilang mahasiswa ini tidak ingin mendapat nilai selain A. aneh????
yang kedua adalah mahasiswa dengan puluhan organisasi. mahasiswa yang seperti ini biasanya berkarakter eksekutor dan biasanya pun kuliah menjadi pilihan no. 2. maka tak heran banyak organisatoris yang kuliah lebih dari 5 tahun atau batas normal masa perkuliahan. satu yang menjadi keunggulan dari mahasiswa yang senang berorganisasi adalah kemampuan untuk bersosialisai itu pun bagi mereka organisatoris yang benar-benar mau belajar berorganisasi. tak sedikit mahasiswa yang menjadikan organisasi buat memperbanyak pengalaman organisasi di CV saja tanpa belajar apa-apa dari organisasi. namun jika diperhatikan secara seksama bahwa ada kecenderungan mahasiswa sekarang kurang berminat atau lesu dalam berorganisasi, entah karena pengaruh teknologi yang serba instan atau kah hedonis apatis terhadap organisasi. 

Rabu, 29 Juli 2015

Masih Belum

Saya yakin bahwa ide muncul dari sebuah keresahan terhadap sesuatu yang tidak menjadi seharusnya. Bagi mereka yang masih memiliki empati kepada apa yang mereka lihat hari ini, maka ide untuk perubahan itu akan selalu muncul dan menggelora batin, pertanyaan yang kemudian muncul belakangan bahwa apa yang sudah saya lakukan hari ini??
Ide yang tidak tersampaikan dengan baik hanya akan menjadi angan sepintas lalu tanpa membawa perubahan yang berarti. banyak diantara kami mempunyai ide perubahan yang masif, ya, kami menyebut diri kami Mahasiswa. bukanlah sebuah kebanggan namun hanya status yang entah bagaimana cara mempertanggung jawabkannya.
"Jika ingin melihat masa depan sebuah bangsa maka lihat lah apa yang pemuda mereka lakukan hari ini", kata seorang tokoh, bisa kita pikirkan bersama berikutnya akan seperti apa. kesia-siaan akan melahirkan kesia-siaan, hanya saja masih minoritas yang menyadari arti manfaat itu sendiri. apakah yang kami lakukan hari ini sudah benar ataukah hanya pengharapan terhadap eksistensi yang timbul dan tenggelam. setidaknya kami telah berbuat, itu yang kami pikirkan. 
bukan tentang sulitnya mencapai hasil akhir tapi yang lebih sulit dari itu adalah memulai. terlalu dini seseorang memikirkan hasil tanpa memulai apa-apa. mungkin sedikit bicara akan lebih baik. entah bagaimana harus menghilangkan sikap skeptis, apatis dan pragmatis yang menggerogoti diri kami. apakah ini penyakit kami dari lahir? apakah tidak ada obatnya?,, hhmmm saya pikir tidak, kami sendiri yang melahirkannya. bahkan seorang nabi pun tak sanggup mengingatkan jika kesadaran tidak lahir dari diri sendiri. 
kenapa masih saja kami harus mengulang apa yang kami katakan untuk membuat anda mengerti. hanya sekali pun sudah cukup jika anda benar benar berpikir dan mau memahami. saya pikir anda sehat jasmani dan rohani, ataukah kita terbelakang secara mental?
"Nasib kita memang berbeda tapi bukankah cita-cita kita sama, mau melihat anak cucu kita tertawa bahagia tidak tertindas oleh kerakusan. tapi kenapa kalian tidak pernah menanyakan kabar kami??? teknologi yang begitu canggih sudah tidak memberi jarak antara kita, apakah cita mu dan cita ku sudah beda sekarang??" mungkin inilah yang dipikirkan mereka yang sekarang berkonflik dengan saudara mereka sendiri.
Masihkan kita kering akan ide dan ilmu yang kita miliki saat ini, kita mungkin tidak melihat terlalu jauh yang terlihat hanya kesenangan didepan mata. empati yang hilang. semoga kita masih punya mimpi 50 tahun kedepan, tidak hanya sekedar semboyan Bhinekka Tunggal Ika...


    

Selasa, 07 April 2015

Best Friend, no he is my brother

It's been a long day without you my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again

Damn who knew all the planes we flew
Good things we've been through
That I'll be standing right here
Talking to you about another path I
Know we loved to hit the road and laugh
But something told me that it wouldn't last
Had to switch up look at things different see the bigger picture
Those were the days hard work forever pays now I see you in a better place

How could we not talk about family when family's all that we got?
Everything I went through you were standing there by my side
And now you gonna be with me for the last ride

It's been a long day without you my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh I'll tell you all about it when I see you again
when I see you again

First you both go out your way
And the vibe is feeling strong and what's
Small turn to a friendship a friendship
Turn into a bond and that bond will never
Be broke and the love will never get lost
And when brotherhood come first then the line
Will never be crossed established it on our own
When that line had to be drawn and that line is what
We reach so remember me when I'm gone

How could we not talk about family when family's all that we got?
Everything I went through you were standing there by my side
And now you gonna be with me for the last ride

So let the light guide your way hold every memory
As you go and every road you take will always lead you home

It's been a long day without you my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again

Jumat, 27 Maret 2015

SOSOK AYAH

Sore ini saya mengikuti sebuah seminar di kampus saya, Monash University, bersama Dr. Ben Wellings. Di usianya yang relatif muda, Ben dikenal sebagai seorang ahli dalam bidang politik dan sejarah Eropa dengan reputasi yang sangat baik. Sore ini, puluhan orang memenuhi mini-theatre berkapasitas sekitar 120 orang, khusus untuk mendengarkan ceramahnya.

Di tengah-tengah seminar, saat Ben dengan semangat menjelaskan sejarah nasionalisme di Eropa, saat semua orang khusuk menyimak, tiba-tiba telepon genggamnya berdering. Tentu saja dia merasa bersalah, "Maaf itu bunyi telepon saya," katanya. Lalu ia bergegas mengambil handphone-nya dari tas. Ia tampak ingin segera mematikan dering itu, tetapi nama yang muncul di layar menghentikannya.

"Ini dari anak saya," katanya kepada hadirin, "Bolehkah saya mengangkatnya sebentar saja?"

Para hadirin tersenyum sambil mengiyakan.

Lalu dengan rikuh Ben mengangkat teleponnya. Karena ruangan seminar begitu hening, kami bisa mendengarkan suara anak laki-lakinya di balik telepon.

"Hi, Dad!" Seru bocah di balik telepon.

"Hi!" Ben menjawab sambil merasa tidak enak pada kami semua, "What’s happened? Are you, OK? I'm in a lecture." Suara Ben khawatir.