WELCOME TO MY BLOG... :))) BUTUH PERJUANGAN DALAM MENGARUNGI HIDUP, BUAT YANG TERBAIK DALAM HIDUPMU.....

Senin, 29 Juli 2013

Feskeda Se-Indonesia Timur



Festival Kesenian Daerah Se-Indonesia Timur 2013 berlangsung selama 19-23 Juni 2013 dan diikuti oleh 16 peserta, yaitu Sanggar Seni Laleng Benteng Sinjai, Sanggar Seni Tana Masseddi Sinjai, Sanggar Seni Kallolo Sinjai, Himpunan Waria Kreatif Sinjai, Sanggar Seni Lembang Cina Bantaeng, Sanggar To Warani STIKIP Bone, Sanggar Seni Saorenni Bone, Sanggar Seni Arung Palakka Bone, Sanggar Seni To Riolo Kajang Bulukumba, Sanggar Seni Teater Kosong 82 Wajo, Sanggar Seni Kalula Ammaseang PSD UNM, Pakkarena Unhas Makassar, UKM Seni Tari Unhas Makassar, Sanggar Babullah Ternate, Maluku Utara, dan Sanggar Seni I Production Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Peserta Festival ini menginap di rumah-rumah warga Sinjai sekitaran gedung yang berjumlah 11 rumah yang telah disiapkan oleh kami selaku panitia pelaksana dan lengkap dengan konsumsi berat selama 5 hari pelaksanaan kegiatan.
      Rabu, 19 Juni 2013 merupakan hari dimana pelaksanaan technical meeting dilaksanakan, ada 15 peserta yang mengikuti technical meeting tersebut dari total peserta sebanyak 16. Technical meeting ini terlaksana mulai pukul 16.00 wita sampai dengan 18.00 wita yang bertempat di Gedung Pertemuan Kab.Sinjai.

Selasa, 04 Juni 2013

Human Trafficking



       Human trafficking atau perdagangan orang dalam sejarah indonesia pernah ada melalui perbudakan atau penghambaan. Pada masa kerajaan perdagangan orang yaitu perempuan pada saat itu merupakan bagian pelengkap dari sistem pemerintahan yang feodal. Pada masa itu konsep kekuasaan raja digambarkan sebagai kekuasaan yang mulia dan agung.
       Perdagangan orang yang mayoritas adalah perempuan dan anak, merupakan jenis perbudakan pada era modern. Ini merupakan dampak krisis dimensional yang di alami Indonesia. Pada saat sekarang ini sudah dinyatakan sebagai masalah global yang serius dan bahkan telah menjadi bisnis global yang telah memberikan keuntungan besar terhadap pelaku. Dari waktu ke waktu praktik perdagangan orang semakin menunjukan kualitas dan kuantitasnya. Setiap tahun diperkirakan 2 (dua) juta orang dipedagangkan dan sebagian besarnya adalah perempuan dan anak.
       Di sisi lain, hal ini terjadi karena kemiskinan struktural seperti tidak mampunyai keluarga untuk mengikuti kenaikan harga bahan pokok memaksa mereka mengirim anggota keluarganya untuk bekerja. Mekanisme yang belum efektif untuk melindungi perempuan dan anak yang dieksploitasi tersebut memungkinkan adanya perdagangan orang. Bentuk bentuk eksploitasi itu sendiri diantara dengan memperlakukan korban untuk bekerja yang mengarah pada praktik praktikeksploitasi seksual, perbudakan, perbuatan transplantasi organ tubuh untuk tujuan komersil sampai penjualan bayi.
       Sejak awal Indonesia telah mengkriminalisasikan perdagangan orang yang diatur dalam pasal 297 KUHP. Akan tetapi, karena perdagangan orang sudah berkembag menjadi kejahatan transnasional yang terorganisir, maka diperlukan adanya pembaharuan komitmen untuk memerangi perdagangan orang atau human trafficking ini. 

Kamis, 16 Mei 2013

Festival Kesenian Daerah Se-Indonesia Timur


Tradisi kebudayaan sangat beragam dan unik, maka dari itu harus terus kita jaga dan lestarikan sebagai warisan nenek moyang  kita yang patut  kita banggakan namun program pemerintah  yakni revitalisasi kebudayaan dan tradisi nusantara  seakan tidak mendapat tempat didalam masyarakat pendukungnya. Keunikan ragam  tradisi nusantara menjadi ciri khas Indonesia dalam menyongsong zaman yang makin berteknologi. 

Namun ini pula yang menjadi kendala besar masyara- kat pendukung tradisi dan kebudayaan ini karena keti- daksiapannya menerima perubahan zaman yang begitu  signifikan hingga menghilangkan simbol-lokalitas sebagai orang Indonesia khususnya Indonesia Timur sendiri. Gambaran realitas disadari atau tidak disadari telah menyebar seperti virus dalam pemikiran masyarakat kita, dan simbol identitas sebagai ciri khas warisan nenek moyang yang secara turun-temurun menjadi kebanggaan orang Indonesia akan tinggal menjadi sejarah 
Oleh karena itu, Ikatan Keluarga Mahasiswa Sinjai Universitas Hasanuddin berusaha untuk membingkai keberagaman Budaya, Etnis, lewat kreativitas dalam merangkai Bahasa Daerah dan Budaya yang kami tuangkan dalam acara “Festival Kesenian Daerah Budaya Indonesia Timur”. Dan semoga dapat merangsang pemikiran tentang keindahan Budaya Daerah Tradisonal Nusantara khususnya di wilayah Indonesia Timur. Jadwal Lomba 19 juni-23 juni 2013.

BENTUK KEGIATAN


Bentuk kegiatan dalam Festival Kesenian Daerah Se-Indonesia Timur ini harus sesuai dengan konteks (bentuk) bahasa yang dipakai dalam sistem komunikasi di setiap suku/ etnis yang ada di Indonesia Timur. Adapun kegiatan yang akan diadakan nantinya adalah :

1.    Lomba Tari Kreasi Tradisional se- Indonesia Timur
2.    Lomba Karnaval
3.    Bakti Sosial (penanaman pohon Bakau)
4.    Seminar kebudayaan,
5.    Donor Darah

Lomba Tari
Juara 1  trofi + uang pembinaan  5  juta rupiah
Juara 2  trofi + uang pembinaan 4 juta rupiah
Juara 3  trofi + uang pembinaan 3 juta rupiah

Lomba karnaval
Juara 1 Trofi + uang pembinaan 3 juta rupiah
Juara 2 Trofi + uang pembinaan 2 Juta Rupiah
Juara 3 Trofi + uang pembinaan 1 juta rupiah  


Pendaftaran dari 6 mei Hingga 16 juni 2013.. Untuk Informasi lebih lanjut Hubungi 085397503203 (budi Setiawan)


 

Rabu, 01 Mei 2013

Sejarah Hari Pendidikan

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, itulah slogan yang sering kita dengar di republik tercinta ini. Pahlawan merupakan sosok yang sangat berarti bagi perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebut saja pahlawan kemerdekaan yang telah berjuang dengan darah, air mata, jiwa, raga serta nyawa hingga kita bisa menghirup udara kemerdekaan seperti sekarang ini. Tanpa jasa mereka yang telah berjuang merebut serta mempertahankan kemerdekaan entah seperti apa negara kita saat ini.

Pahlawan tidak selalu identik dengan mengangkat senjata dan berperang meski sebagian besar penafsiran menyatakan bahwa pahlawan adalah orang yang berjasa membela negara melalui medan perang. Namun sesungguhnya siapa saja yang telah berjasa membawa bangsa ini menuju kemajuan baik dibidang sosial, budaya, teknologi, kesehatan, pendidikan dan lain-lain yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia maka patut kiranya kita beri julukan sebagai pahlawan.

Salah seorang yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara. Ia lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan diberi nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta.  

Saat usianya genap 40 tahun ia berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Sejak saat itu Ki Hajar Dewantara tak lagi menggunakan gelar kebangsawanan Raden Mas di depan namanya, hal ini bertujuan agar ia bisa bebas dekat dengan kehidupan rakyat tanpa dibatasi oleh ningrat dan darah biru kehidupan keraton.

Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena sakit ia tidak sampai tamat. Ia kemudian menjadi wartawan di beberapa surat kabar diantaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia,  Kaoem Moeda,  Tjahaja Timoer dan  Poesara.  Tulisan-tulisan Ki Hadjar Dewantara pada surat kabar tersebut sangat komunikatif dan tajam sehingga mampu membangkitkan semangat patriotik dan antikolonial bagi rakyat Indonesia saat itu.
Di usia yang masih terbilang muda disamping kesibukannya sebagai seorang wartawan Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Ia aktif melakukan propaganda pada organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 untuk mensosialisasikan serta menggugah betapa pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara kepada masyarakat Indonesia. Pada 25 Desember 1912 bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.

Kamis, 04 April 2013

My Idea

Kedaulatan rakyat (popular sovereignty) dimaksudkan kekuasaan rakyat sebagai tandingan atau imbangan terhadap kekuasaan penguasa tunggal atau yang berkuasa. Dalam kedaulatan rakyat, Negara diciptakan karena suatu perjanjian kemasyarakatan antara rakyat. Tujuannya adalah melindungi hak milik, hidup, dan kebebasan, baik terhadap bahaya-bahaya dari dalam maupun bahaya-bahaya dari luar.
Dalam rangka negara memberikan jaminan kepada rakyatnya, maka rakyat memberikan kekuasaannya kepada Negara. Untuk mewujudkan kedaulatan rakyat, maka orang yang memegang kekuasaan Negara tidak boleh melakukan kesewenang-wenangan, apalagi hal tersebut merugikan sebagian besar rakyat dalam negara tersebut. Di Indonesia dalam realitas yang ada, trias politica dan checks and balance system belum mencerminkan kedaulatan rakyat. Hak-hak yang harus dimiliki, sampai saat ini belum dirasakan oleh masyarakat. Salah satu contoh adalah belum adanya kesejahteraan yang disebabkan oleh adanya tindak pidana korupsi. Untuk mengembalikan dan mewujudkan kedaulatan rakyat dengan adanya pemerintahan yang bersih dan bebas dari tindak pidana korupsi, maka semua pihak sangat dibutuhkan peranannya, baik dari pihak birokrasi maupun masyarakat itu sendiri.
Tujuan penulisan ini adalah Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kekinian dan solus yang pernah diterapkan dan untuk mengetahui solusi yang baik dalam memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia. Manfaat dari penulisan ini adalah untuk memberikan masukan/  sumbangan pemikiran bagi para pihak yang terlibat di dalam pemberantasan tindak pidana korupsi dan memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum terkhusus dalam bidang hukum, terkait upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.
Hasil penulisan ini menunjukkan, metode untuk memberantas korupsi diperlukan langkah-langkah strategis, itulah yang menurut penulis dengan ide MONAS ANAS, yang mana gagasan ini berupa, moratorium pejabat terduga kasus korupsi, peningkatan Nasionalisme, Alokasi dana yang transparan, dan adanya Auxiliary state Organ sebagai lembaga yang menjalankan prinsip checks and balances system secara vertikal.

Sabtu, 16 Maret 2013

GERMATIK Seminar Anti Narkoba


Bertempat di Ruang Moot Court Dr. Harifin A. Tumpa Fakultas Hukum Unhas, Gerakan Mahasiswa Anti Narkoba (Germatik) bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas (BEM FH-UH), serta Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP Sul-Sel) mengadakan kegiatan Seminar Anti Narkoba

dengan tema “Mengawali Langkah Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Kampus,” Senin, (11/3). Seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara memperingati Dies Natalis ke 61 Fakultas Hukum Unhas.

Hadir sebagai pembicara pada seminar ini Drs. Richard M. Nainggolan, M.M., M.B.A.,  selaku Kepala BNNP Sulsel, dan Kombes. Pol. Drs. Bambang Sukardi, S.H..M.Si., dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel. Seminar ini dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Hukum Unhas serta Ismail, salah seorang mantan pengguna dan pengedar Narkotika jenis putaw ini sangat diapresiasi mahasiswa. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya mahasiswa yang mengikuti dari awal sampai akhir seminar.
Sepanjang seminar berlangsung, kedua pembicara terus menekankan mengenai pentingnya menghindari narkoba mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat beragam dan berakibat fatal yaitu kematian. Menurut Kombes Polisi Drs. Bambang, tingkat penyalahgunaan Narkoba di Sulawesi Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan pengguna tidak hanya dari kalangan pekerja atau mahasiswa tapi juga dari kalangan Sekolah Dasar. Di akhir seminar Kepala BNNP Sulsel berharap agar apa yang disampaikan oleh pembicara serta pengalaman hidup Ismail, dapat dijadikan hal positif dan motivasi bagi generasi muda, khususnya mahasiswa Fakultas Hukum Unhas
TRIBNUN-TIMUR.COM--